Minggu, 30 Januari 2011

DAFTAR CHECKLIST PERLENGKAPAN KEGIATAN MENDAKI GUNUNG

DAFTAR CHECKLIST PERLENGKAPAN KEGIATAN MENDAKI GUNUNG
A. Perlengkapan Utama
  1. Sepatu dan kaus kaki.
  2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
  3. One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
  4. Senter dan batere dan bolam ekstra.
  5. Ponco atau raincoat.
  6. Matras.
  7. Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
  8. Topi rimba.
  9. Tempat minum atau veples.
  10. Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
  11. Obat-obatan pribadi (P3K set).
  12. Pisau saku.
  13. Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
  14. Nesting dan sendok dan cangkir.
  15. Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
  16. Survival Kit).
  17. Peta dan kompas.
  18. Altimeter (kalau punya).
  19. Tenda (bisa diganti ponco atau lembaran kain parasut untuk dijadikan bivak).
  20. Parang tebas dan batu asah.
  21. Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
  22. Sandal jepit.
  23. Gaiter (untuk pendakian di daerah yang banyak pasirnya).
  24. Kaus tangan.
  25. Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo (untuk membersihkan diri saat di desa terakhir, atau saat dalam perjalanan bertemu dengan sungai yang bisa untuk bersih-bersih diri).
  26. Tali plastik (sekitar 10 meter, untuk membuat bivak atau tenda) dan tali rafia.
B. Pakaian
  1. Pakaian dalam.
  2. Celana pendek.
  3. Celana panjang.
  4. Kaos/t-shirt.
  5. Sweater atau parka.
  6. Jaket (tahan air).
  7. Sarung.
  8. Kerpus atau balaclava.
  9. Scarf atau slayer.
  10. Hem lengan panjang.
  11. Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
  12. Kaus tangan.
  13. Jas hujan (raincoat atau ponco).
C. First Aid Kit
  1. Betadine.
  2. Kapas.
  3. Kain kassa.
  4. Perban.
  5. Rivanol.
  6. Alkohol 70%.
  7. Obat alergi: CTM.
  8. Obat maag.
  9. Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
  10. Parasetamol.
  11. Antalgin.
  12. Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
  13. Obat keracunan: Norit.
  14. Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
  15. Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).
D. Survival Kit
  1. Kaca cermin.
  2. Peniti.
  3. Jarum jahit.
  4. Benang nilon.
  5. Mata pancing dan senar pancing.
  6. Silet atau cutter.
  7. Korek api dalam wadah water proof dan lilin.
E. Lain-Lain
  1. KTP atau Kartu Pelajar
  2. Uang
  3. Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen.
  4. Kamera dan film (sekarang: kamera digital dan batere cadangan).
  5. Radio kecil dan batere cadangan.
  6. Alat komunikasi (HT, sekarang: HP).
  7. Harmonika.
  8. Buku puisi Chairil Anwar.
  9. Buku puisi Khalil Gibran.

Jumat, 28 Januari 2011

Aksi Menyelamatkan Bumi dari Kehancuran




Ancaman global warming (pemanasan global) yang disebabkan oleh berbagai kerusakan, pencemaran, dan efek rumah kaca yang dianggap sebagai era dimulainya kehancuran bumi dan akhir dari sebuah kontinuitas / keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini menjadi topik menarik yang terus digulirkan para ilmuwan dan tampaknya menjadi ancaman yang sangat serius bagi masa depan anak cucu kita di bumi ini pada masa yang akan datang, isu global warming hingar bingar saat ini dibicarakan oleh para ilmuwan, pejabat negara, pengusaha sampai masyarakat umum di berbagai belahan dunia.

Ancaman ini bukanlah sebuah ancaman kosong yang digulirkan tanpa terlebih dahulu melalui suatu analisa teoritis dan fakta-fakta pembuktian secara ilmiah yang mendalam dan cermat. Pencairan es beberapa persen area di kutub, suhu bumi yang semakin meningkat, tingkat gas rumah kaca yang tinggi, dan berbagai fakta lainnya menjadi bukti kuat akan isu ini. beberapa ilmuwan malah menduga dan berteori bahwa beberapa dari sekian banyaknya bencana alam yang terjadi saat ini diakibatkan ancaman global warming ini dan tanda telah dimulainya era kehancuran bumi, sebut saja angin topan dahsyat, gempa bumi, dll adalah indikator-indikator kuat akan permasalahan ini. Jika kita tidak bertindak dan peduli sekarang maka anak cucu kita nantilah yang akan mengalami dampak langsung dari zaman kehancuran itu.


Berikut ini adalah beberapa tip yang dikirimkan oleh Wahyuadi dari milis email ubb, sebagai salah satu usaha kita untuk peduli pada nasib bumi di masa yang akan datang dan menanggulangi ancaman global warming.

A I R
  1. Pemakaian air kita :
    • Sikat gigi : dengan keran, 1 menit = 6 L
      dengan gelas = ½ L
      WC flush : single flush = 6 L
      dual flush = 3 L
      untuk buang air kecil, tekan flushing kecil
      untuk buang air besar tekan flushing besar
      Cuci mobil: dengan ember = 75 L
      dengan selang = 300 L
      cuci mobil/siram tanaman dengan selang selama 30 menit = 180 L
      Mesin cuci : front loading = 100 L
      top loading = 150 L
      Cuci piring : keran (15 menit) = 90 L
      baskom = 45 L
  2. Keran / WC bocor, per hari membuang air sia-sia 100 L
  3. Rata-rata pemakaian air di Indonesia, per orang per hari 144 L = 8
    • galon, sedang di kota per orang per hari 250 L = 13 galon
  4. Pemakaian toilet shower lebih irit air daripada gayung

LISTRIK
  1. Matikan alat listrik saat tidak digunakan. Jangan biarkan alat listrik berada pada kondisi stand by, lepaskan kabel dari stop kontak. Gunakan stop kontak dengan tombol on / off agar tidak perlu repot mencabut/memasang kabel. Pada kondisi stand by, alat elektronik masih menggunakan listrik sebesar 5 watt. Membiarkan TV, computer, tape, DVD player pada kondisi stand by selama 8 jam/hari berarti :
    • melakukan pemborosan listrik sebesar 160 watt/jam/hari
    • memboroskan uang sejumlah Rp. 35.000,- / tahun
    • memboroskan emisi 43 kg CO2 / tahun
  2. Hematlah listrik terutama pada pk. 17.00 ? 22.00 karena pada saat itu semua peralatan listrik pada umumnya dipakai.
  3. Pakailah lampu hemat energi jenis CFL yang ditandai dengan lpw
  4. (lower per watt). Semakin tinggi lpw nya, semakin effisien lampu tersebut. Pilih lampu CFL dengan lpw lebih besar untuk watt yang sama

KOMPUTER
  1. Monitor komputer : jenis LCD lebih hemat energi daripada jenis CRT. Jenis LCD : memerlukan 40 watt dan 3 watt saat stand by Jenis CRT : memerlukan 120 watt dan 20 watt saat stand by.
  2. Lap top lebih hemat energi daripada PC. Lap top memerlukan 60 watt sedang PC 200 watt bahkan lebih untuk merk tertentu.
  3. Matikan printer jika tidak digunakan

A C
  1. Pemakaian AC
    • Ruangan 10 / 14 m2, A C ½ PK, Daya : 400 / 600 watt
    • Ruangan 14 / 18 m2 AC ¾ PK, Daya 600 / 900 watt
    • Ruangan 16 / 24 m2, AC 1 PK, Daya 900 / 1.200 watt
    • Ruangan 24 /36 m2, AC 1 ½ PK, Daya 1.200 / 1..900 watt
    • Ruangan 36 / 48 m2, AC 2 PK, Daya 1.900 / 2.700 watt
  2. Pakai AC dalam ruangan tertutup agar energi tidak terbuang percuma.

H P
  • Saat mengisi ulang baterai HP, hanya 5% energi listrik yang masuk ke HP, yang 95% terbuang percuma. Kurangi pemborosan listrik dengan segera mencabut charger jika baterai HP sudah penuh.

KERTAS
  1. Kurangi sampah dengan mengurangi penggunaan kertas untuk menyelamatkan hutan. Setiap hari sampah kertas di dunia berasal dari 27.000 batang kayu.
  2. Pada jaman elektronik ini, penghematan kertas dapat dilakukan dengan mengirim berita-berita maupun undangan lewat internet/email.
  3. Pakai kertas dengan 2 sisi (bolak-balik) .
  4. Kertas yang telah dipakai 2 sisi (bolak-balik) dan sudah tak terpakai lagi, kumpulkan dan berikan pada pemulung untuk dijual sebagai bahan kertas daur ulang.
  5. Pakai lagi amplop dengan membaliknya, hal itu tak akan mengurangi rasa hormat anda pada penerima surat anda.
  6. Pilih isi ulang pulsa dengan yang elektrik bukan gesek untuk menghemat penggunaan kertas.
  7. BBM / GAS EMISI
  8. Pilihlah produk dalam negeri.. Produk yang diimpor akan menghabiskan emisi CO2 untuk pengangkutannya.
  9. Mengemudilah dengan benar (eco driving) agar hemat bahan bakar dan mengurangi emisi CO2. Caranya :
    • tidak mengemudi dengan agresif
    • pindah ke transmisi yang lebih tinggi secepat mungkin dan jangan terlalu cepat saat pindah ke gigi yang lebih rendah.
    • Buat janji untuk pergi bersama dengan keluarga atau teman untuk menghemat BBM, jangan pergi sendiri-sendiri jika arah tujuan sama atau sejalan, kecuali yang bukan muhrimnya jangan melakukan perjalanan bersama-sama.
    • Bepergian dengan kendaraan umum sangat menghemat BBM karena dapat membawa banyak penumpang (bis, kereta api) dibandingkan dengan mobil pribadi.
    • Berjalan kaki atau bersepeda dapat menyelamatkan bumi, disamping itu sangat baik untuk kesehatan.
    • UNTUK APA MENANAM POHON ? - pabrik oksigen bagi mahluk hidup - penyerap polusi udara - penyerap gas CO2 sehingga mengurangi pemanasan global - akarnya berfungsi menyerap air hujan sehingga membantu kita terhindar dari banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau - pepohonan yang rindang dapat berfungsi sebagai AC alami karena dapat menurunkan suhu udara di sekitarnya - memanfaatkan lahan tidur Bayangkan kerugiannya jika pohon ditebang.. Pakailah bambu sebagai pengganti kayu GAS RUMAH KACA Adalah gas dari atmosfer yang berfungsi SEPERTI panel kaca yang ada di rumah kaca. Tugasnya, menangkap energi panas matahari supaya tidak terlepas kembali ke atmosfir. Yang termasuk kategori gas rumah kaca adalah CO2 (carbon dioksida), NO2 (dinitro oksida) dan CH4 (metana). Tanpa kehadiran gas-gas ini, panas akan menguap ke angkasa kembali dan temperatur rata-rata bumi menjadi 63o F (33o C) lebih dingin. EFEK RUMAH KACA BUKAN karena gedung/rumah berkaca. CO2 dihasilkan karena pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Pemakaian pupuk kimia juga berpotensi menghasilkan gas metana (CH4). PEMBOROSAN PENYEBAB GLOBAL WARMING. - boros tissue = pohon habis untuk bahan baku = penyebab global warming - pakai pendingin elektronik berlebihan = boros BBM = penyebab global warming - boros plastik = boros minyak bumi (bahan bakar plastik) = penyebab global warming - boros lampu = boros energi = penyebab global warming - barang impor = butuh BBM banyak untuk mengangkut = penyebab global warming - boros menggunakan AC = boros energi = penyebab global warming " TANGKAP" AIR HUJAN dengan cara : - buat sumur resapan atau sumur biopori - buat bak penampung air hujan - tanam pohon Tampung air hujan dan gunakan untuk menyiram tanaman, menyikat kamar mandi,mengepel, dll MEMBUAT SUMUR BIOPORI 1. gali lubang bentuk silinder, diameter 10 ? 30 cm, kedalaman 80 ? 100 cm (boleh kurang jika muka air tanah dangkal) 2. jarak antara lubang yang satu dengan yang lain 50 ? 100 cm 3. isi lubang dengan sampah organik (sampah dapur, daun, rumput). Tambah terus sampah organik jika isi lubang berkurang akibat pembusukan 4. perkuat mulut lubang dengan memasukkan paralon (10 cm) dan pinggir mulut lubang disemen agar tidak longsor 5. tutup dengan "loster" atau tutup saluran WC agar tidak membahayakan anak-anak Sumur biopori, cara mudah untuk : 1. mengatasi banjir karena meningkatkan daya resapan air 2. mengatasi sampah karena dapat mengubah sampah organik menjadi kompos 3. mengurangi emisi dari kegiatan mengkompos sampah organik 4. menyuburkan tanah 5. mengatasi masalah timbulnya genangan air penyebab demam berdarah dan malaria DAPUR 1. Hindari pemakaian sumpit sekali pakai dan sedotan (hanya dipakai 3 menit) agar tidak menambah jumlah sampah. Pakailah sumpit yang setelah pakai dapat dicuci dan digunakan lagi. 2. Cuci dan gunakan kembali peralatan makan setelah dipakai untuk acara kemudian. Jika kondisinya sudah buruk dan terpaksa dibuang, bersihkan dulu dari sisa makanan, lalu berikan pada pemulung. 3. Habiskan makanan yang ada dipiring untuk mengurangi sampah. 4. Hindari membuang air minum yang tersisa di gelas/botol. Gunakan untuk menyiram tanaman, mencuci tangan, dsb Usahakan menghabiskan minuman anda. 5. Aneka jenis tissue diproduksi dari serat kayu dan tidak dapat didaur ulang. Gunakan lap/serbet yang bisa dipakai berulang kali untuk lap piring, serbet makan, lap meja, dll 6. Kantong teh celup terbuat dari bahan yang sulit hancur. Pilih teh bubuk dan bukan teh celup. 7. Jangan biarkan magic jar menyala selama 24 jam sehari. Segera matikan setelah nasi atau masakan matang. nyalakan hanya sesaat ingin memanaskan nasi atau makanan. 8. Minyak goreng dibuat dari kelapa sawit. Keberadaan kebun kelapa sawit telah mengubah wajah hutan alam di Indonesia . Berhematlah menggunakan minyak goreng untuk menyelamatkan hutan kita dan mengurangi emisi.. Hutan gambut menyerap emisi karbon lebih besar dari hujan. 9. Pilih sabun atau shampoo berukuran besar, bisa diisi ulang. Selain lebih ekonomis, kita juga bisa mengurangi sampah kemasan. 10.Kulkas yang kosong lebih menghabiskan listrik daripada kulkas yang penuh

Rabu, 26 Januari 2011

Mountaineering (Gunung hutan)

Mountaineering (Gunung hutan)

Mountaineering mempunyai macam-macam jenis, mulai mendaki gunung (mountain hiking), memanjat tebing, (rock climbing), juga memanjat es atau lebih dikenal “ice climbing dan snow climbing” 


Akan tetapi yang kita bahas disini tentang mendaki gunung,Berita duka datang silih berganti. Banyak rekan-rekan pendaki mengalami musibah maut dalam kegiatan alam bebas ini. Orang mungkin bisa saja mengatakan itu adalah ‘takdir’. Ya…itu memang sudah kehendak Yang Maha Kuasa, tapi manusia juga ikut menentukan takdirnya sendiri. Adakah yang salah?

Bila kita perhatikan gejala para pendaki lokal (memang tidak semuanya), mereka melakukan pendakian lebih banyak mengandalkan tenaga dan keberanian atau bisa dibilang nekat. Padahal dalam melakukan pendakian banyak hal yang perlu diperhatikan.

Itulah mengapa ada yang dinamakan Manajemen Perjalanan/Pendakian. Segala sesuatunya harus diatur dan dianalisa. Walupun kita hanya melakukan pendakian biasa bukan sebuah expedisi. Namun Manajemen Perjalanan harus tetap diterapkan. Bahkan hal-hal kecilpun harus dipikirkan.

Bila saja para pendaki memahami dasar-dasar manajemen perjalanan, maka akan semakin meminimalkal musibah dan korban kegiatan alam bebas ini. Kebanyakan korban yang jatuh akibat bahaya subjektif (dari diri sendiri). Ini disebabkan kurangnya pemahaman tentang Manajemen Perjalanan dan teknik hidup di alam bebas.

Dan satu hal yang juga penting adalah menjaga ahlak kita, bagaimana kita bersikap terhadap alam, karena kadang faktor ‘X’ pun bisa menjadi sebabnya.

PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG

Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain :
Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut, atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.


BAHAYA DI PEGUNUNGAN
 
Bahaya di pegunungan dibedakan menjadi :
Bahaya subyektif, disebabkan oleh orang yang mendaki gunung sendiri.
Bahaya obyektif, disebabkan oleh gunung atau lapangan/alam itu sendiri.

Dalam praktek tidak mungkin mengadakan perbedaan eksas (pasti), karena banyak terjadi bahaya yang obyektif dibandingkan dengan bahaya subyektif, apabila orang melakukan kesalahan dan tidak ingat akan bahaya tersebut.

Barangsiapa sebelumnya mengetahui bahaya-bahaya yang obyektif seperti :
1. Kejatuhan batu
2. daerah-daerah yang berbahaya
3. petir
4. kabut
5. udara yang mendadak menjadi buruk

Maka dia akan dapat menghindari (tidak tentu) bahaya-bahaya tersebut.
Barangsiapa pada waktu akan terjadi bahaya, dengan cepat dan dengan cara yang benar menghindarkan diri dari bahaya-bahaya tersebut, ada harapan untuk hidup lama di pegunungan.

Bahaya-bahaya yang subyektif seperti :
keadaan atau lemah badan dari orang yang akan mendaki
pengetahuan dan pengalaman yang kurang merupakan unsur-unsur yang lebih rumit.

Dorongan hati untuk pegang peranan dan penyakit ingin dihormati oleh sesama orang, untuk menggantikan prestasi orang lain, membuat orang menjadi buta dan akan memiliki nasib yang tidak baik dipegunungan. Orang yang menderita tekanan jiwa, tidak boleh mendaki gunung. Perjalanan ke gunung yang sunyi dapat menimbulkan keajaiban.

Batu yang jatuh dari gunung, merupakan ancaman bahaya besar.

Hembusan angin yang kuat, hujan angin, menyebabkan batu-batu tersebut berjatuhan. Juga orang dan binatang, dapat menyebabkan batu-batu berjatuhan.

Pada masa sekarang ini dimana banyak perjalanan dilakukan di pegunungan, batu-batu yang berjatuhan, disebabkan oleh pendaki gunung yang kurang hati-hati, merupakan salah satu bahaya yang terpenting di pegunungan.

Pada batu karang yang banyak mengandung batu-batu lepas, merupakan bahaya yang lebih besar dari pada batu karang yang mengandung batu-batu tetap. Puing-puing yang banyak pada batu karang dan parit-parit yang sempit serta dalam, merupakan saksi dari batu-batu yang jatuh. Karena batu-batu yang jatuh itu disebabkan oleh belahan, parit-parit yang sempit dan dalam di tempat-tempat dan dalam di tempat-tempat tertentu, maka di tempat tersebut terjadilah bahaya yang lebih besar.


HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. THE GROUP “KELOMPOK”

Dalam mountaineering kelompok adalah hal yang sangat penting agar para pendaki dapat saling membantu sehingga perjalanan lebih aman

2. THE LEADER “PEMIMPIN”

Pemimpin harus mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan mendaki gunung. Namun yang lebih penting adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan anak buahnya, peka terhadap perasaan, keperluan serta keterbatasan mereka, dan dapat memberi semangat, inspirasi, pula dapat mengarahkan kelompoknya untuk mencapai apa yang telah disepakati

3. THE PARTS AND THE STRENGTH “KEMAMPUAN DAN KELOMPOK”

Buat perjalanan itu menyenangkan sekalipun dalam keadaan lelah. Perjalanan yang baik akan lebuh banyak menyimpan kenangan, sedangkan perjalanan yang membosankan, melelahkan, serta tidak memperoleh pengalaman tidak meninggalkan kesan akan menjadikan seseorang enggan di dunia ini dan akan mencari pengalaman di tempat lain

4. THE TRIP “PERJALANAN”

Perhatikan rute yang dipilih, waktu, tempat, personil, serta semangat dari anggota. Harus terencana dengan baik!
5. THE MARGIN OF SAVETY “KESELAMATAN”

Dalam melaksanakan suatu perjalanan sang pemimpin harus memperhatikan keselamatan dan tindakan penyelamatan selama perjalanan berlangsung. Cadangkanlah waktu, tenaga dan perlengkapan serta makanan sewaktu-waktu dalam keadaan mendesak.

Selasa, 25 Januari 2011

Lambang kebesaran

Daftar - daftar gunung di Indonesia

Gunung di Jawa



Gunung di Kalimantan


Gunung di Sulawesi

Gunung di Sumatra

Bali & Nusa Tenggara

Tempat lainnya

Gunung di Papua


by: ridwanne_mosart
 rutene sindoro caaaahhhhhh!!!!!!!!
 nek iki gunung Dempo
 iki Gunung Sumbing
                                                                                           iki semeru
nek iki gunung ciremai
 gunung gede
 merbabu
 gunung lawu
gunung Lawu




















                                                                                                By. Ridwanne_Mosart

Senin, 24 Januari 2011

MERAPI













Tehnik mendaki gunung


Pendakian gunung adalah favorit para penggiat alam bebas, selain susur gua, rafting dan panjat tebing. Tingkat kesulitan akan sebanding dengan hasil ketika bisa mencapai puncak
dan melihat serta menikmati keindahan alam dari puncak tinggi. Keagungan sang Pencipta juga sangat terasa jika berhasil meraih impian tertinggi para pendaki, yakni puncak gunung. Bayangkan kita seolah bisa melihat dunia dari negeri di awan! Beragam cara di lakukan agar bisa menggapai puncak gunung. Trik - trik bisa di suguhkan demi alam.

Berdasar pengalaman Belantara Indonesia dalam mencapai suatu puncak gunung, memang tak semudah ketika bercerita atau berbicara, tetapi metode itu bisa di sarikan secara sederhana tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dan tenaga yang mumpuni di bidang pendakian. Tehnik sederhana bisa kita terapkan demi keselamatan dan kenyamanan dalam pendakian.

Bila kita melakukan pendakian secara rombongan atau dalam bentuk tim, kita harus ada pemimpin dan wakil pemimpin dalam tim, yakni pemimpin akan berjalan di depan rombongan untuk memantau jalur dan wakil pemimpin di jajaran paling belakang untuk memantau keadaan rombongan, ada yang mesti istirahat atau tidak. Dan jika mendaki berombongan di sarankan untuk tiap orang membawa peluit atau bisa kata sandi grup, misalnya kata sandi bisa berupa kata - kata singkat penanda rombongan. Seperti Belantara Indonesia gunakan kala mendaki yaitu kata: BlindCamp!. Itu bisa di pakai jika ada salah satu rombongan yang terpisah, saat di tengah rimba, jika terpisah bisa meneriakkan kata tadi agar bisa di cari atau mencari teman pendaki satu tim. Meminimalisir kejadian tak di inginkan.

Berlaku dan berkata sopan di alam bebas juga wajib bagi penggiat alam bebas yang murni, akan menandakan bahwa kita adalah manusia terdidik, dan menjadi dan mengatas namakan pecinta alam bukan hanya sekedar ikut - ikutan. Tak pantas rasanya jika kita di tengah rumah milik alam, kita berlaku buruk, semisal mengumbar nafsu cinta lawan jenis atau sama jenis serta berkata atau mengucap kata yang tak sepantasnya. Memaki rekan atau bisa dan sering terjadi adalah memaki kesalahan sendiri. Misalkan kita terpeleset karena jalan licin, kita akan meneriakkan : Bangs**..jalan gila!..nah siapa yang salah sebenarnya? Lebih baik kita giatkan candaan sehat atau berupa banyolan yang akan membuat teman lain tertawa dan sedikit melupakan kelelahan.

Budayakan mencari teman daripada mencari musuh. Jika saat mendaki sering kita jumpai pendaki lain, nah kenapa kita tak berusaha mengenalnya? Tetapi jangan lalu meminjam duit apalagi celana yang di pakai lho...bisa gempar rimba raya! Kita sapa dan saling kenal, siapa tahu suatu saat bisa bertemu lagi atau berjanji melakukan kegiatan pendakian lagi. Menambah kawan ternyata berguna, apalagi jika kita tersesat dan ketinggalan bis..eh rombongan, kita bisa dompleng mereka bahkan bisa comot sana sini perbekalan mereka, asal jangan comot dompet!..halah..

Utamakan alat keselamatan pendakian saat membawa perbekalan. Jangan hanya di isi alat pribadi semacam pasta gigi, handuk, pemutih wajah, lipstik dll. Tetapi juga jangan lupa asupan makanan dan minuman, pakaian pelindung dan penghangat badan, atau bisa juga selimut atau sarung yang bisa kita gunakan di saat dingin menerpa. Seperti kawan Belantara Indonesia si Ebit saat menuju Merapi. Di Base Camp Merapi dia bilang, " Ngapain naik gunung bawa air minum? Yang penting rokok man! " Dan pada akhirnya Ebit membawa rokok sampai 4 bungkus dengan alasan rokok bisa membunuh dingin. Apa yang terjadi? Sepanjang jalur pendakian Merapi dia mengerang kehausan dan mulut kering karena asap rokok, dan akhirnya mengemis air minum rekan lain. Ya jawab rekan," Minum tu rokok!".. Itu contoh agar waspada terhadap situasi alam yang tak bisa kita prediksikan. Dan tak perlu membawa hewan peliharaan semisal kucing atau ayam menuju puncak. Akan merepotkan dan tak diperlukan, walau kita sayang dengan hewan peliharaan kita. jangan lebay..hehehe

Lalu yang paling pasti, jangan sok merasa tahu jalur. Walaupun kita pernah mendaki gunung tadi yang kesekian kali, tetapi jalur pendakian bersifat fluktuatif, tak selalu sama saat seperti pertama kita tahu. Seperti saat kami menuju Merbabu , jalur turun yang seharusnya sama dan lancar tiba - tiba berubah karena ada pohon yang tumbang. Di luar prediksi semula. Jangan sok tahu apalagi merasa pandai ya, baik di kegiatan alam bebas maupun kegiatan lain yang menyangkut hajat orang banyak.

Selamat berpetualang ya sahabat Belantara Indonesia.

dokumentasi mosart

Merapi


Sindoro


Merbabu

Sindoro


Lawu..


Merbabu III









Lawu





SURVIVAL (mosart)

Survival adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, (perjuangan agar tetap hidup

Mengapa Harus ada Survival ?

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan) 

Menurut mapala Survival memiliki arti :
 
S : Sadar dalam keadaan gawat
U : Usahakan tetap tenang

 R : Rasa takut dan putus asa harus dihilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup, itu tujuanya

V : Variasi alam bisa digunakan
A : Asal mengerti dan tahu caranya 
L : Lancar dan Sluman Slumun Selamat

Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri

2. Pengetahuan
- Cara memperoleh air
- Cara membuat bivak
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mencari pertolongan

3. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll

1. AIR
Cara untuk mendapatkan air
1.Dari tumbuhan atau pohon seperti
     pohon pisang,bambu, kelapa, kantung semar, lumut
2. Mengumpulkan dengan air embun
3. Menggali  tanah
4.  kondensasi
5. penyulingan




6 Air hujan


2.Bivak
Di bagi menjadi 2 :
1.Bivak non alami
2.Bivak alami


Syarat pembuatan bivak :
1.Pada tempat yang datar
2.Jangan dibawah pohon mati
3.Jangan dibawah satu pohon
4.Jangan didekat sarang semut atau tawon
5.Jangan didasar lembah
6.Jangan terlalu dekat dengan air
7.Memperhatikan arah angin
8.Sisi bukit
9.Jalur akses ke sumber air


1. Bivak non alami
Terbuat  dari ponco, flysheet,
lembar plastik





 
 
2. Bivak alami
Banyak sekali bentukan-bentukan
alami yang bisa dijadikan bivak,
 -Pohon tumbang yang besar
 -gua
 -Susunan batu




3. Makanan
Sumber makanan ada 2 sumber
1.Sumber makanan hewani
2.Sumber makanan nabati
Makanan hewani
-jenis unggas
-Jenis serangga
 jenis serangga yang perlu di hindari
-Yang menyengat atau menggigit
-Yang berwarna cerah
-Yang berbulu
-Berbau tajam
Serangga yang bisa dimakan :

- Larva rayap
- Larva kumbang
- Larva semut
- Belalang   <harus dimasak
- Kumbang  <harus dimasak
 - jangkrik  <harus dimasak
- Binatang lunak (cacing)
- Amfibi
- Reptilia
- Mamalia


Makanan nabati (tumbuh-tumbuhan)
 
Ketika survival
dalam mencari makanan 
kita perlu  mengetahui tumbuhan-
Tumbuhan yang aman  dan
tidak aman untuk dimakan

Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
- Bagian tumbuhan yang masih muda /tunas.
-Tumbuhan yang tidak mengandung getah.
- Tumbuhan yang tidak berbulu.
- Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap.
-Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia
- Tumbuhan jalar yang merambat searah jarum jam
Ciri umum tumbuhan yang tidak dapat dimakan :
-Tumbuhan yang getahnya dikulit gatal
- Tumbuhan yang bergetah pekat (susu)
- Tumbuhan yang berbulu.
- Tumbuhan yang berbau kurang sedap.
- Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia
-Tumbuhan jalar yang merambat melawan arah jarum jam 
- permukaanya kasar
cara mencoba ketika tanaman tidak dikenal :
- Pisahkan bagian daun
- Lakukan tes kontak racun
      - oleskan di siku atau dipergelangan tangan (15 menit)
      - jangan memasukan apapun kedalam mulut kecuali air bersih dan
        tumbuhan yang dites
       - sentuhkan pada bagian luar bibir (3menit)
       - letakan diatas lidah(10 menit)
       - kunyah  dan tahan dimulut selama 10 menit
-Telan,tunggu selama 8 jam jika tidak ada efek sakit
-maka tumbuhan ini aman untuk dimakan
4. Api
Api tersebut dibuat dari tiga material:

* Penyala Api:  material kering yang akan menyala oleh panas atau percikan api.
 Kita harus menyediakan material yang benar-benar kering agar api cepat menyala.
Misalnya: kayu yang diserut, lumut kering, pakis mati, daun-daun kering, serbuk kayu, kain kasa, jerami, bambu serut.dll
*
Pemancing api:  material ini kita persiapkan dan akan ditambahkan setelah percikan api terjadi. Material ini akan semakin meningkatkan besarnya api. Misalnyapotongan ranting, potongan kayu kecil, kulit kayu kering dll.
*
Bahan bakarkayu, bambu, rumput kering, daun kering, kotoran hewan kering, dll.
 
   

 
Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :

Pisau
Tali kecil
Senter
Cermin suryakanta, cermin kecil
Peluit
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
Tablet garam, norit
Obat-obatan pribadi
Jarum + benang + peniti
dll 



(By: Ridwanne_MOSART )